Kalau ada kesempatan ya aku bisa cerita tentang masalah-masalahku atau kalau memang belum waktunya cerita, aku hanya mendengar cerita-cerita dari mereka. Dengan pertemuan dan obrolan itu aku merasa dapet insigt. Ternyata bukan aku doang yang selalu dihampiri masalah, kalian juga. We all through the dark day. Dan hidup memang banyak masalah (kao banyak cucian namya laundry lol). Kita semua melalui hari-hari buruk itu, bukan cuma aku doang. Lalu aku sadar tenyata aku nggak sendirian. 

Setelah keluar rumah atau menemui teman-teman nggak lantas membuat masalahku clear. Hidup nggak pernah se-magic itu right? Tapi setidaknya aku merasa lebih baik, lebih tegar. Suara dalam diri bilang “Bertahanlah, semua ini akan berlalu,  coba lagi, ayo clear-kan ini semua”. 

Dan yaaa hari-hari buruk itu berlalu begitu saja. 

Beberapa orang yang ketika ada masalah memilih untuk menyendiri. Its normal beb. Mungkin kamu butuh ruang untuk berpikir dengan jernih. Tapi jangan sampai menutup diri alias meng-cutting semua orang yang ingin bersosialisasi dengan kamu. Seperti menghilang entah kemana dan tidak ada orang yang tau. Aku pikir bersikap seperti itu nggak sehat buat fisik dan mental juga. Kamu manusia sebagai makhluk sosial ya butuh orang lain. 

Di saat kamu sedang putus asa, kesendirian hanya akan semakin membiakkan rasa putus asa. Temuilah teman-teman yang bisa kamu percaya dan bisa mensupport. Ibaratnya ni ya kamu butuh energi untuk me-push up diri kamu agar bisa bertahan melewati hari-hari buruk itu. Percaya apa enggak, kata-kata menguatkan dari orang-orang yang menyayangimu dengan tulus itu seperti oase di tengah keringnya padang pasir.